Bangunan dua lantai di Jln. Raya Katapang KM 12, Kab. Bandung, terawat dengan baik. Suasananya bersih dengan meja-meja kantor di lantai satu. Di salah satu sudut terdapat alat-alat kimia rumah tangga dan kue-kue yang akan dijual kepada masyarakat sekitar Katapang dan Soreang.
Meski bangunan itu bernama Kantor Pengurus Daerah Muhammadiyah (PDM) Kab. Bandung, jangan heran Anda akan menemui 36 anak-anak yatim piatu. Usianya beragam dari balita, usia SD, SMP, dan SMA. Ya, sudah hampir empat tahun ini Panti Sosial Asuhan Anak (PSAA) Muhammadiyah Kab. Bandung masih menumpang di Kantor PDM.
Kami belum memiliki gedung sendiri. Awalnya mengontrak di rumah-rumah masyarakat, tetapi karena kurang kondusif untuk pendidikan sehingga pindah ke Kantor PDM, Kepala Rumah Tangga PSAA Muhammadiyah, Irsal Zulhansyah, saat menerima kunjungan wartawan Klub Kebajikan, Sukan, dan Rekreasi Berita Harian/New Straits Time, Malaysia, Minggu (22/2).
Para wartawan Malaysia yang dipimpin Presiden Klub Kebajikan, Sukan, dan Rekreasi, Shahiman Syarif, menyerahkan bantuan sembako kepada PSAA Muhammadiyah Kab. Bandung dan PSAA Nurul Falah Desa/Kec. Soreang. Amal kebajikan ini ketiga kalinya. Pada tahun ini, kami membawa 13 wartawan untuk menyerahkan bantuan dari wartawan dan artis Malaysia,ucapnya didampingi Wakil Manajer Bagian Iklan "PR", H. Nanang Setiawan.
Irsal menilai, kondisi PSAA Muhammadiyah Kab. Bandung masih memprihatinkan. Bukan hanya gedungnya yang masih numpang, tetapi biaya operasional bulanan juga masih amat kurang. Tiap bulan kami harus mengeluarkan dana Rp 17 juta, tetapi pemasukan baru sekitar Rp 7 juta..Pengeluaran terbesar untuk biaya makan, transportasi, dan biaya sekolah siswa dari SD-SMA.
Karena PSAA ini amanah sehingga saya dan istri tetap melanjutkan kiprah untuk membantu anak-anak kurang mampu. Kalau tidak ada sumbangan terpaksa dari uang pribadi. Sumbangan mengalir umumnya pada Ramadan sehingga bisa mencapai Rp 40 juta/bulan. Sementara itu, bulan-bulan di luar Ramadan rata-rata sepi. Hasil selama Ramadan bisa dipakai untuk 3-4 bulan berikutnya. Namun, 8 bulan lainnya kami harus berpikir keras sehingga hari ini kami hanya mampu membeli 10 kg beras akibat kondisi keuangan yang sudah minim, ujar Irsal yang sebelumnya bekerja di perusahaan minyak di Kalimantan.
Irsal bersyukur di tengah-tengah kesulitan ternyata datang sumbangan dari para wartawan Malaysia. Alhamdulillah kini datang bantuan tak terduga dari Malaysia sehingga bisa membantu sebulan ke depan.Shahiman Syarif mengatakan, Klub Kebajikan terbentuk 10 tahun lalu yang secara aktif menjalankan kepedulian sosial baik di Malaysia ataupun luar negeri seperti Indonesia. Lebih kurang 220 program sudah kami jalankan termasuk ke Bandung yang sudah dua tahun terakhir ini.
Program bantuan kepada dua PSAA di Kab. Bandung senilai Rp 12 juta, kata Shahiman, untuk lebih mengeratkan hubungan di antara dua negara serumpun. Kami juga mempromosikan Malaysia sebagai tujuan wisata.
Sumber : Harian Umum Pikiran Rakyat, Senin 23 Februari 2009
0 komentar:
Posting Komentar